Guru Jadi Bandar Togel

KARANGANYAR - Tim resmob Polres Karanganyar berhasil membongkar jaringan judi toto gelap (Togel) yang selama ini beroperasi di wilayah Karanganyar.

Ironisnya, bandar yang mengoperasionalkan jaringan judi toto gelap adalah seorang Guru di SDN Negeri di Kecamatan Jatiyoso. Oknum tersebut berinisial BG alias Kodok, warga Dusun Banaran RT 001/RW 010, Desa Sedayu, Kecamatan Jumantono, Karanganyar.

Selain BG, polisi juga menangkap tersangka lainnya yakni Suranto (30) alias Gento, warga Dusun Kauman RT 002/RW 006, Desa Jumapolo, Kecamatan Jumapolo, dan Kaosi (42) warga Dusun Ngori RT 003/RW 002, Desa Kedawung, Kecamatan Jumapolo. Mereka selama ini bertugas sebagai kaki tangan sang guru dalam menjalankan perjudian.

Terbongkarnya jaringan perjudian ini saat Gento yang bertindak sebagai pengepul tanpa sadar mengeluarkan hasil rekapan judi di tempat ramai.

Tanpa diduga, di lokasi tersebut ada seorang anggota polisi berbaju preman.

Seketika itu juga tersangka dengan mudah ditangkap dan diminta menunjukan lokasi jaringan lainnya.

Kasatreskrim Polres Karanganyar, AKP Djoko Satriyo Utomo, mengatakan sebenarnya polisi sudah mencium praktik perjudian dilokasi keramaian. Mengetahui hla tersebut petugas langsung melakukan pengecekan.

"Dari keterangan Suranto yang menjadi pengepul, kami mendapatkan informasi bahwa uang hasil penjualan diserahkan kepada BG alias Kodok yang menjadi bandar togel," ujar Djoko saat ditemui wartawan di ruang kerjanya, Jumat (27/1/2012).

Dari penangkapan awal, polisi terus melakukan pengembangan hingga akhirnya polisi berhasil menangkap Kaosi yang bertindak sebagai tambang togel.

Dari keterangan Kaosi, polisi mendapatkan informasi bahwa ia bertanggung jawab ke Suranto. Aparat juga berhasil mengamankan barang bukti dari tangan Kaosi berupa satu bendel yang sebagian sudah terjual serta uang Rp328.000.

Selain uang dan kartu remi, polisi juga menyita sejumlah barang bukti seperti empat lembar paito atau kertas ramalan nasib, satu unit ponsel Nokia 2600 milik Suranto dan satu ponsel Nokia 1600 milik BG.

Menurut Kasatreskrim, BG adalah bandar togel untuk kawasan Jumantono dan Jumapolo. Selama ini ketiga tersangka menjual togel melalui ponsel.

"Kepada pembeli togel siapa yang menang, juga melalui ponsel tersebut dengan format SMS. Kendati demikian, saat transaksi uang mereka baru bertemu satu sama lain," jelasnya.

Kebanyakan togel tersebut dijual kepada orang-orang yang berada di sekitar Terminal Jumantono. Untuk mengelabui aparat, biasanya mereka beraksi dengan cara berpindah-pindah lokasi.

Salah satu tersangka, BG, mengaku menjual togel untuk tambahan penghasilan. Pasalnya, gajinya Rp2 juta setiap bulan sebagai guru tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Dari penjualan togel, BG mengaku hanya mendapatkan lima persen dari total penjualan. Selain terancam kehilangan profesinya sebagai seorang PNS, BG dan jaringannya terancam kurungan selama 10 tahun penjara karena dianggap melanggar pasal 303 KUHP tentang perjudian.
 http://berita.plasa.msn.com/nasional/okezone/article.aspx?cp-documentid=5814663
Judul: Guru Jadi Bandar Togel
Link: https://mughits2.blogspot.com/2012/01/guru-jadi-bandar-togel.html.
Bagikan artikel ini ke › Facebook Twitter

0 komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

Guru Jadi Bandar Togel - Mughits Blogspot